BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang di bekali dengan dorongan untuk hidup bersama
. Manusia di ciptakan sebagai mahluk social, yang saling membutuhkan satu
dengan yang lain. Tidak seorang pun manusia yang dapat hidup sendiri dan menyendiri.
Manusia di dalam sosialitasnya itu hidup secara berkelompok sebagai suatu
masyarakat, yang di dalamnya terdapat pula kelomok-kelompok yang lebih kecil.
Kelompok manusia yang bersifat terpadu dan menyatu sebagai satu kesatuan
masyarakat yang besar, disebut sebagai bangsa yang secara bersama-sama
mendirikan sebuah Negara. Dalam kelompok besar itu berlangsung kebutuhan
sebagai bangsa, guna menyelenggarakan pemerintahan . Dalam keadaan sperti itu
Negara berfubgsi sebagai suatu wadah atau organisasi. Sedang pemerintahan yang di selenggarakan
berfungsi sebagai pengendali kerjasama, agar tujuan bersama sebagai suatu
bangsa dapat di capai secara efektif dan efisien,terutama dalam memenuhi
kebutuhan warga Negara sebagai anggotanya.
Pemerintah suatu Negara dalam
abad maju dan modern sekarang dan di masa datang dalam mengendalikan kehidupan
bersama, melakukan pula oengelompokan-pengelompokan untuk pembagian
tugas.Setiap kelompok mengelola satu atau lebih bidang/aspek kehidupan, sebagai
bagian dari tugas pemerintahan kelompok itu antara lain di kenal dengan
departemen atau kementrian dan berbagai lembaga non departemen lainya.Badan
hasil pengelompokan inipun merupakan organisasi yang memerlukan pengendalian,
agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien di bidangnya.
Badan-badan pemerintah itu dalam menjalankan seluruh tugasnya sebagai
organisasi, tidak mungkin menjalankau seluruh anggota masyarakan (warga
negara), terutama jika jumlahnya banyak dan tersebar di wilayah luas. Untuk itu
setiap badan pemerintahan itu membentuk lagi badan-badan perwakilannya. Setiap
badan perwakilan itu, meskipun merupakan bagian dari badan pemerintahan yang
membentuknya, merupakan juga sebuah organisasi, yang kegiatannya pun perlu
dikendalikan.
Kegiatan pengendalian itu disebut
administrasi yang karena dipergunakan dilingkungan badan-badan pemerintahan,
maka disebut administrasi negara, dan jika pengendalian itu dipergunakan
dilingkungan perusahaan maka disebut administrasi niaga.Besar atau kecil badan
tersebut sebagai organisasi, tidak mengurangi peranan administrasi sebagai
suatu proses dalam mengendalikan kegiatan-kegiatannya.
Dipihak lain dorongan
kebersamaan pada manusia (sosialitas) ternyata telah menghasilkan juga berbagai
pengelompokan lain di dalam suatu masyarakat. Berbagai jenis pengelompokan itu
pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut :
- Kelompok yang dibentuk oleh seseorang atau beberapa orang dengan mengikut sertakan sejumlah orang lain , dengan melakukan kegiatan kerja sama dalam bidang kehidupan tertentu, guna memperoleh keuntungan finansial. Kelompok ini sebagai organisasi profit, disebut juga organisasi perseorangan (private) , yang dalam mengendalikan kegiatannya memerlukan administrasi khusus sebagai cabang ilmu administrasi. Kelompok ini banyak terdapat dlam masyarakan maju dan modern.
- Kelompok yang dibentuk oleh seseorang atau sejumlah orang untuk memenuhi minat, kebutuhan, bakat dan kepentingan masyarakat, tanpa bermaksud memperoleh keuntungan material / finansial. Oleh karena itu kelompok ini sebagaian besar termasuk organisasi nonprofit yang biasa disebut organisasi sosial. Dsalam kehidupan masyarakat maju dan modern jumlah dan bentuknya sangat banyak dan kelompok ini sebagai organisasi yang membutuhkan pengendalian dalam mewujudkan kegiatannya, dengan kata lain organisasi ini memerlukan administrasi.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa administrasi menempati kedudukan
penting, jika tidak hendak dikatakan menempati kedudukan sentral dalam
kehidupan masyarakat maju dan modern,administrasi menjadi kebutuhan hidup
masnusia modern , terutama bagi manusia yang untuk mewujudkan kebersamaannya
melalui kerja sama di dalam sebuah oprganisasi, menempati posisi sebagai
pengendali. Dalam kondisi seperti itu manusia modern telah berusaha mengembangkan
secara ilmiah sebgai ilmu. Usaha-usaha iitu melahirkan ilmu administrasi yang
usianya masih sangat muda.
Dalam kenyataannya dari sisi lain manusia yang hidup dalam masyarakat
maju dan modern. Telah berhasil pula menciptakan berbagai metode dan peralatan
kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuannya. Usaha
mengembangkan metode atau cara bekerja dan peralatan itu, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terlihat semakin pesat dari
tahun ke tahun.
Besamaan dengan berjalannya waktu, sejarah kehidupan manusia memberikan
pengalaman dan pengajaran bahwa metode dan alat yang kualitasnya tinggi akan
banyak manfaatnya jika digunakan oleh orang-orang yang keliru. Dengan demikian
berarti manusia merupakan faktor penting dan bahkan ditempatkan sebagai faktor
sentra, dalam mempergunakan metode dan alat untuk mencapai tujuannya. Baik yang
dilakukan sendiri maupun yang dilakukan secara bersama-sama dengan orang lain
di dlam dan diluar organisasi. Hal lain yang sangat berpengaruh dengan tingkat
produktivitas seseorang adalah cara
mengendalikan manusia menggunakan metode , alat dan dana dalam rangka mencapai
tujuan bersama, yang disebut administrasi dan cabang-cabangnya. Pada gilirannya
administrasi sebagai proses pengendalian kerja sama sejumlah manusia, akan
menyentuh juga pada kualitas cara manusia mempergunakan metode dan alat, baik
secara perorangan maupun bersama-sama.
Denga kenyataan seperti diuraikan diatas berarti ilmu administrasi harus
dikuasai oleh setiap orang yang menempati posisi dan karena nya berwenang serta
tanggungjawab melaksanakan kegiatan pengendalian sejumlah orang untuk mencapai
tujuan bersama. Dilingkungan masyarakat maju dan modern, orang-orang tersebut
sebagian besar bukan orang yang secara khusus mempersiapkan diri di bidang
administrasi . Orang-orang tersebut mungkin saja terdiri dari ahli ekonomi,
ahli hukum, ahli politik, ahli kesehatan dan lain-lain yang karena posisinya
harus menjalankan tugas sebagai administrator. Posisi itu mengharuskannya
mendalami ilmu administrasi , karena keahlian atau profesionalitas di bidangnya
sendiri, tanpa kemampuan mengendalikan sejumlah orang untuk bekerja sama satu
dengan yang lain di bidang keahliannya masing-masing. Dengan demikian jelas
bahwa administrasi marupakan kebutuhan bagi manusia yang hidup di dlam
masyarakat modern baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Pentingnya ilmu administrasi tidak saja bagi organisasi besar tetapi juga
yang kecil, namun peranannya sangat sentral dalam kehidupan suatu masyarakat,
bahkan juga bagi kehidupan manusia.
BAB II
PERKEMBANGAN
DAN PEMIKIRAN ILMU ADMINISTRASI
A. Administrasi
Administrasi pasti semua orang sudah pernah mendengar kata itu, dan
ketika kita bertanya pada masyarakat awam apa yang anda ketahui tentang
administrasi ? tentu mereka menjawab “Pembayaran” itulah pengertian
administrasi yang selama ini dipahami oleh sebagaian besar masyarakat
Indonesia. Kita tidak bisa menyalahkan persepsi dari masyarakat yang seperti
itui karena kenyataan yang mereka alami memang seperti itu. Ketika mereka
dihadapkan dengan urusan administrasi pasti mereka dimintai pembayaran jadi
wajar saja jika paradigm mereka seperti itu.
Berbeda ketika kita tanyakan
soal administrasi kepada masyarakat ekonomiyang intinya administrasi adalah
berusaha mencapai maksimun (memilih yang terbaik dari yang dapat diperolehnya).
Menurut Simon manusia administrasi seharusnya mengutamakan kepuasan, manusia
administrasi harus mementingkan kepuasan dan bukan hanya hasil maksimal.
Manusia administrasi mampu menentukan pilihannya tanpa memeriksa semua
alternative.
Istilah administrasi secara
etimologis berasal dari bahasa latin Administration yang dapat berarti
pemberian bantuan, pemeliharaan, pelaksanaan, pimpinan dan pemerintahan,
pengelolaan . Di Italia Istilah ini
berkembang menjadi administrazione , menjadi Administration di Perancis, inggris dan jerman.
Administrasi juga berasal dari
kata Belanda Administratie yang diartikan sebagai istilah tata usaha, yaitus
egala kegiatan yang meliputi tulis menulis, mengetik, koresponden, kearsipan
dan sebagainya (office work) . Dalam bahasa Yunani terdiri atas Ad dan
ministrare yang berarti mengabdi atau melayani atau berusaha untuk memenuhi
harapan setiap orang.
Menurut Prof.
Prajudi Atmosudirjo. Administrasi dibedakan menjadi dua pengertian yakni
- Administrasi dalam pengertian sempit, berarti tata usaha (administratie) atau Office work.
- Administrasi dalam pengertian luas dapat ditinjau dari sudut yaitu dari sudut proses, dari sudut fungsi atau tugas dan dari sudut kepranataan
Sebagai proses , administrasi merupakan keseluruhan proses yang dimulai
dari proses pemikiran, perencanaan, pengaturan, penggerakan, pengawasan atau
pengendalian sampai dengan proses pencapaian tujuan. Dari sudut fungsi administrasi
berarti keseluruhan aktivitas yang mau tidak mau harus dilaksanakan secara
sadar oleh pihak yang berkedudukan sebagai administrator. Dan dari sudut
kepranataan aktivitas yang dilaksanakan didalam suatu lembaga.
Pada awal tumbuh dan
berkembangnya perhatian terhadap makna dan peranan kerja sama manusia dalam
usaha mewujudkan tujuan bersama yang disebut administrasi, masih sering
dipersoalkan apakah kedudukannya merupakan ilmu atau seni. Keraguan itu memang
patut terjadi , pada masa itu belum dilakukan usaha untuk mempelajari secara
secara mendalam dan kehadirannya lebih banyak diwujudkan
Sejalan dengan perkembangan
zaman administrasi berkembang sebagai disiplin ilmu yang berusaha mengembangkan
dan mengungkapkan materinya secara berkualitas , agar berdaya dan berhasil guna
dalam memberikan tuntutan praktis, bage pengendalian kerja sama sejumlah
manusia didalam suatu organisasi. Dalam kenyataannya bahwa ilmu administrasi
merupakan deskripsi data pengalaman manusia dalam mengendalikan kerja sama yang
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sebagai obyektivitas, karena telah
teruji keberhasilan penggunaannya di dalam praktik. Sutrisno Hadi di dalam
bukunya “ Metodologi Research jilid 1” mengatakan bahwa “ilmu pengetahuan
sebenarnya tidak lain adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan
pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis
dalam suatu bangunan yang teratur.
Berdasarkan uraian-uraian diatas
ilmu administrasi telah memenuhi syarat-syarat sebuah disiplin ilmu yang berdiri
sendiri . Syarat-syarat tersebut adalah
:
1. Ilmu
harus mempunyai Obyek.
Obyek ilmu adlah sesuatu yang dibahas atau dipelajari dan dideskripsikan
secara lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Obyek ilmu dapat diberdakan
menjadi :
- Obyek material
Sesuatu yang bersifat nyata yang diselidiki dan
dideskripsikan oleh ilmu. Ilmu administrasi obyek materialnya adalah manusia
dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia.
- Obyek formal
Yaitu aspek khusus pada obyek material yang diselidiki
dan dideskripsikan oleh suatu ilmu. Obyek formal tidak sama antara ilmu yang
satu dengan obyek ilmu yang lain, sehingga menjadi faktor utama yang
membedakannya sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Administrasi obyek
formalnya adalah rangkaian kegiatan manusia atau proses pengendalian kerja sama
manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Ilmu
harus mempunyai metode
Ilmu harus obyektif yang berarti harus mampu
mengungkapkan obyeknya sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kesesuaian antara
materi yang diungkapkan ilmu dengan obyeknyadisebut obyektivitas. Untuk itu
diperlukan metode sebagai prosedur kerja dalam mengungkapkan keadaan obyeknya .
Metode itu harus memberikan jaminan yang tinggi untuk menghasilkan data /
informasi dan penjelasannya sebagai kebenaran yang bernilai ilmiah. Prosedur
dan cara kerja itu disebut metode keilmuan, yang mampu menghasilkan pengetahuan
yang sesuai dengan kenyataan yang terdapat pada obyeknya.Dan harus diperoleh
bukti-bukti dari pengetahuan yang diungkapkan mengenai obyeknya.metode keilmuan
harus merupakan cara kerja yang terarah, teratur, tertib, dan benar.
B. Definisi Administrasi
Terkait dengan definisi administrasi, setiap orang
tentu mampu memberikan definisi atau pengertian mengenai Administrasi, namun
tentunya para pakar;ah yang diaggap lebih bisa dan dapat dipedomani dalam
memahami administrasi secara lebih luas, namun pendapat dari berbagai pakar
tentunya berbeda antara pakar yang satu dengan pakar yang lainnya Karena itu
dalam ilmu administrasi banyak sekali pengertian dan definisinya, secara
konteks pengertiannya memang berbeda tapi secara umum maknanya sama. Secara
umum pengertian administrasi dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Istilah
administrasi yang dipergunakan dalam pengertian proses atau kegiatan
2. Istilah
administrasi yang dipergunakan dalam pengertian tata usaha
3. Istilah
administrasi yang dipergunakan dalam pengertian administrasi Negara
Beberapa pendapat atau persepsi tentang administrasi sebagai proses atau
kegiatan, diantaranya :
1. The
Liang Gie
Administrasi adalah segenap rangkaian
perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu
2. Soetarto
dan R.P Soewarno
Administrasi adalah suatu proses
penyelenggaraan dan pengurusan segenap tindakan / kegiatan dalam setiap usaha
kerja sama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan
3. Sondang
P.Siagian
Administrasi adalah keseluruhan
proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang lebih ditentukan sebelumnya.
4. Leonard
D White
Administrasi adalah proses yang
umumnya dijumpai di semua kegiatan kelompok, baik public (Negara,pemerintah)
maupun privat (swasta , perusahaan), sipil atau militer, dalam ukuran besar
atau kecil.
5. Ordway
Tead
Administrasi adalah meliputi
kegiatan-kegiatan individu-individu (eksekutif) dalam suatu organisasi yang
bertugas mengatur , memajukan dan menyediakan fasilitas usaha kerja sama
sekelompok individu-individu untuk
merealisasikan tujuan yang ditujukan
6. LAN
RI
Administrasi adalah kergiatan
kerjasama dan upaya (organisasi dan manajemen) yang bersifat sistematis,
rasional dan manusiawi yang dilakukan sekelompok orang untuk mencapai tujuan
bersama.
7. menurut
Musanef (1996:1)
dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di
Indonesia menyebutkan bahwa administrasi adalah kegiatan sekelompok manusia
melalui tahapantahapan yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien,
dengan menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Dalam implementasinya, administasi berkembang dan mempunyai tugas-tugas yang
biasa disebut sebagai fungsi administrasi
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi itu memiliki
unsure-unsur yaitu :
1. Sekelompok
orang , maksudnya bahwa kegiatan admnistrasi hanya bisa berjalan apabila
dilakukan oleh lebih dari satu orang
2. Kerja
sama, maksudnya bahwa kegiatan administrasi hanya bisa terjadi apabila ada
hubungan kerjasama dari pihak-pihak yang menjalankan proses administrasi
3. Tujuan,
maksudnya bahwa dalam kegiatan administrasi pasti ada tujuan yang akan dicapai
yang telah ditetapkan sebelumnya dan itu merupakan tujuan bersama dari
sekelompok orang yang nantinya akan melakukan hubungan kerjasama.
Administrasi
sebagai sebuah ilmu tergolong sebagai ilmu terapan / Applaid. Dan untuk mengungkapkan
sifat Applaid akan ditelusuri beberapa pengertian yang pernah dikemukakan oleh
para teoretisi. Sehubungan dengan itu Sondang P. Siagian dalam bukunya
“Administrasi Pembangunan (1974)” mengatakan bahwa administrasi adalah
keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan
pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, selanjutnya didalam buku
petunjuk Administrasi Fakultas ekonomi Universitas Gadjah Mada tahun 1970
disimpulkan beberapa pengertian sebagai berikut :
Ø
Administrasi adalah suatu aktivitas atau proses
yang terutama bersangkutan dengan cara untuk menyelenggarakan tujuan yang telah
ditentukan.
Ø
Administrasi adalah proses yang lazim terdapat
dalam segenap usaha bersama, baik usaha pemerintah atau swasta, sipil atau
militer baik besar maupun kecil.
Ø
Administrasi adalah pengorganisasian dan
bimbingan orang-orang agar dapat melaksanakan suatu tujuan khusus.
Dari
pengertian diatas ditariklah kesimpulan bahawa administrasi adalah segenap
proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
J Wayong dalam bukunya Fungsi
Administrasi Negara terbitan tahun 1961 mengemukakan bahwa administrasi adalah
kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha pemerintah agar tujuan
tercapai.
Dari pengertian tersebut dapat
ditarik kesimpulan sifat applied dari ilmu administrasi sebagai berikut :
- Administrasi merupakan kegiatan manusia dan berlangsung berupa proses pengendalian interaksi antara dua orang atau lebih dalam bentuk kerja sama. Interaksi yang disebut kerjasama itu adalah gejala sosial yang bilamana dikendalikan dengan menggunakan administrasi, akan berlangsung efektif dan efisien
- Administrasi merupakan proses pengendalian yang sadar tujuan dengan demikian berarti langkah-langkah yang dirumuskan ilmu administrasi harus bersifat terpakai lagi perwujudan kegiatan yang berkualitas , sehingga menjadi kegiatan yang tinggi produktivitasnya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
- Administrasi berlangsung untuk mempersatukan gerak langkah sejumlah manusia. Dengan demikian berarti langkah-langkah pengendalian yang akan dilaksanakan, harus bersifat terpakai dalam mewujudkan kesatuan gerak sejumlah manusia dalam melaksanakan tugas-tugas bersama.
- Administrasi merupakan ilmu yang terpakai dalam merangkai suatu harapan didalam perencanaan dengan usaha berupa realisasi kegiatan sesuai perencanaan dan dengantujuan yang hendak dicapai. Dan mampu menghindari penyimpangan-penyimpangan sebelum terjadi agar tidak terjadi kerugian dalam organisasi.
C. Perkembangan Pemikiran dan penerapan administrasi
Dalam memahami sejarah perkembangan dan pertumbuhan administrasi kita
harus melihat bahwa administrasi merupakan suatu ilmu dan suatu seni. berbagai
suatu seni administrasi merupakan kegiatan manusia mendayagunakan sumber daya
secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam poengertian bahwa administrasi
sebagai kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan , maka
administrasi dalam praktek sebagai sebuah seni telah ada bersamaan dengan
timbulnya peradaban manusia yang sudah mengenal hubungan kerjasama dalam,
setiap unit kerja yang mereka lakukan.
Jatnodiprojo (1988) melakukan periodisasi perkembangan dan pertumbuhan
administrasi menjadi 3 fase yaitu :
- Fase Prasejarah
Fase ini berakhir pada tahun 1 tarikh masehi, dalam fase ini kita bisa
melihat bukti dari administrasi sebagai suatu seni ketika keta melihat adanya
suatu hubungan kerasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam
menentukan tujuan. Bukti konkritdari administrasi dalam fase ini adalah adanya
bangunan Piramid Cheops yang dioperkirakan dibuat pada tahun 3000 sebelum
masehi, Peramid tesebut merupakan sebuah proyek yang luar biasa besarnya yang
tidak mungkin dikerjakan oleh satu orang saja tapi melibatkan ratusan ribu
tenaga kerja, dan tentunya memerlukan proses perencanaan , pengorganisasian,
dan penggerakan serta kordinasi kepemimpinan.Administrasi juga nanpak pada masa
peradaban Mesopotamia, Babilonia, Tiongkok kuno, Romawi dan Yunani kuno yang
dibuktikan pada berbagai sistem seperti sistem pemerintahan, hukum, kepegawaian
dan perdagangan. melalui analisis sejarah dapat dilacak dan diketahui bahwa
pada kira-kira tahun 1300 SM, bangsa Mesir telah mengenal Administrasi.
masyarakat Mesopotamia telah menggunakan sejenis logam sebagai alat tukar
menukar yang sahyang pada gilirannya sangat memperlancarkan jalannya kegiatan
dan administrasi perdagangan. Di Mesir Aspek yang berkembang pesat ialah di
bidang pemerintah militer, perpajakan, perhubungan, pertanian dan irigasi.
Salah satu sumbangan besar peradaban Yunani kuno pada dunia adalah pengembangan
konsep tentang demokrasi.
Ciri khas sistem administrasi Yunani kuno adalah bahwa setiap orang yang memnuhi persyaratan sebagai ‘rakyat’ paling sedikit sekali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri yang mengabdi kepada negara tanpa bayaran
Ciri khas sistem administrasi Yunani kuno adalah bahwa setiap orang yang memnuhi persyaratan sebagai ‘rakyat’ paling sedikit sekali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri yang mengabdi kepada negara tanpa bayaran
Max Webber, seorang sosiolog
berkebangsaan Jerman yang terkemuka pada zamannya, meyakini Mesir sebagai
satu-satunya Negara yang paling tua yang memiliki administrasi birokratik.
Demikian juga di Tiongkok kuno, dapat diketahui tentang konstitusi Chow yang
dipengaruhi oleh ajaran Confucius dalam “Administrasi Pemerintahan”. Dari
Yunani (430 SM) dengan susunan kepengurusan Negara yang demokratis
- Fase Sejarah
Fase ini berakhir pada tahun 1886, Pada fase ini peradaban manusia sudah
semakin maju sudah mulai muncul pemikiran-pemikiran administrasi sebagai sebuah
ilmu utamanya di Eropa. Hal ini dibuktikan dengan adanya terobosan dari kaum
Kameralisme di jerman dan austraalia, kaum merkantilisme di inggris dan kaum
fisiokrat di Perancis.
Kaum Kameralisme , yang mengembangkan ilmu Administrasi Negara, misalnya
system pembukuan dalam hal Administrasi Keuangan Negara, Merkanitilis
(sentralisasi ekonomi dan politik) dan kaum Fisiokrat yang berpengaruh selama
kurun waktu 1550-1700-an.
Awal Pemikiran administrasi awalnya dikuasai oleh nilai-nilai budaya yang anti bisnis, anti prestasi,
Awal Pemikiran administrasi awalnya dikuasai oleh nilai-nilai budaya yang anti bisnis, anti prestasi,
Sumbangan yang besar terhadap perkembangan administrasi pada fase ini
adalah Timbulnya Revolusi Industri I ditandai oleh berbagai temuan, salah
satunya adalah mesin uap yang ditemukan oleh James Watt.dalam revolusi industri
manusia sudah mulai mencari inovasi-inovasi baru seperti dalam bidang teknologi
agar mampu melakukan produksi secara efisien.
- Fase Modern
Fase ini mulai tahun 1886 sampai sekarang, Dua
perkembangan penting di bidang administrasi yaitu:
1. berakhirnya
“status” administrasi sebagai seni semata mata.
2. tibanya era modern bagi administrasi yang
disamping sebagai seni mulai berkembang sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.
Fase ini diawali dengan lahirnya gerakan manajemen
ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor pada tahun 1886. Taylor adalah
seorang sarjana teknik dan bekerja di di pabrik baja di Amerika serikat. Taylor
melihat bahwa dalam melakukan pekerjaanya pekerja terlalu membuang banyak waktu
dan tenaga, tidak efisien dan tidak produktif,
dengan melakukan gerakan mondar-mandir yang berulang-ulang. Melihat
fenomena itu taylor kemudian mengadakan studi ilmiah tentang cara meningkatkan
efisiensi kerja dari pekerja. Hasil studi tersebut ia tuangkan dalam sebuah
buku yang berjudul “The Principles of scientific management”
Dalam waktu yang hampir bersamaan di Perancis timbul
pula perkembangan keilmuan administrasi. Henry fayol seorang insinyur yang
bekerja pula pada perusahaan pertambangan baja yang sedang terancam kehancuran.
Fayol melihat bahwa masalahnya terletakpadaketidakmampuan pemimpin perusahaan
dalam mendayagunakan sumber-sumber yang terbatas. Ia kemudian menyajikan
saran-saran pemecahannya , dan perusahaan pertambangan tersebut berhasil
kembali memperoleh titik kemajuannya.
Dalam hal ini menunjukkan bahwa dalam sebuah pekerjaan pengetahuan
teknik saja tidak cukup tapi harus diimbangi dengan penguasaan dibidang
organisasi dan manajemen yang melandasi ilmu
administrasi. Dari kasus ini kita bisa melihat betapa pentingnya ilmu
administrasi bagi masyarakat maju dan modern yang selalu melakukan kegiatan
keorganisasian atau kerja sama.
sejak lahirnya tahun 1886 sampai sekarang ilmu
administrasi telah menjalani empat masa,yaitu :
1. Masa pertama disebut survival period (1886-1930).
Tahun 1886 sering disebut sebagai
“tahun” lahirnya ilmu administrasi, karena pada tahun itulah gerakan
manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika
Serikat yang dijuluki bapak ilmu manajemen, dan kemudian diikuti oleh Henry
Fayol di Prancis yang dijuluki pula bapak ilmu Administrasi. Dalam masa ini
para sarjana mulai memperjuangkan supaya pengetahuan administrasi sebagai ilmu
yang mandiri atau sebagai salah satu tertib-ilmu (disiplin). Demikian juga
dalam masa inilah para ahli dan sarjana mengkhususkan dirinya dalam bidang
administrasi dan manajemen.
2. Masa kedua disebut consolidation and completion period (1930-1945).
Dalam masa ini asas-asas,
rumus-rumus dan kaidah-kaidah (norma) ilmu administrasi lebih disempurnakan.
Dan dalam masa ini juga mutu (quality) dan jumlah (quantity) para sarjana
administrasi turut dikembangkan serta gelar-gelar kesarjanaan dalam ilmu
administrasi Negara dan niaga banyak diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan
tinggi.
3. Masa ketiga disebut human relations period (1945-1959).
Dalam masa ini para sarjana
administrasi mulai memperhatikan segi manusiawi dan menyelidiki segala hubungan
dari semua orang dalam kegiatan kerjasama, baik hubungan yang bersifat resmi
(dinas,formal) maupun yang tidak resmi (informal). Pada masa ini pula ditulis pula
hampir semua buku mengenai hubungan antar manusia dalam kegaiatan kerjasama
mereka.
4. Masa keempat disebut behavioral period (1959-sekarang).
Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai
mengadakan perhatian serta peningkatan terhadap penyelidikan mengenai
tindakan-tindakan dan perilaku orang-orang dalam kehidupan berorganisasi dan
dalam bidang pekerjaannyan system maupun pendekatan kontingensi (contingency
approach).
Menurut The Liang Gie (1980), administrasi sebagai suatu ilmu juga harus
memenuhi beberapa persyaratan.
Pertama, administrasi bersifat empiris sebab eksistensi,
perkembangan dan penerapannya didasarkan
atas pengamatan, percobaan dan penelitian empiris sehingga menimbulkan
sebagai pendekatan seperti pendekatan proses, perilaku, sistem dan kontingensi
. Kedua,
Administrasi bersifat sistematis, sebab keseluruhan tindakan dan aktivitas
serta proses administrasi merupakan rangkaian kegiatan dan tindakan yang
dilaksanakan secara bertahap.
Ketiga Administrasi bersift objektif
karena analisis dan telahaannya bebas dari prasangka dan keinginan pribadi
penganalilsis atau penelah
KeEmpat Administrasi bersifat analitis sebab
memperlihatkan spesifikasi atau spesialisasi atas berbagai bidang atau objek
telaahan dalam memahami berbagai sifat, fungsi dan aktifitas kerja sama (Organisasi)
menurut bidang masing-masing.
Kelima
Administrasi juga dapat dibuktikan kebenerannya karena seluruh proses
kegiatan dan dinamika kerjasama
Administrasi ditujukan kearah
tercapainya efesiensi dan efektifitas
yang dapat diuji berdasarkan keluaran seperti biaya, tenaga, waktu yang
diperlukan.`
D. Pembagian Ilmu Administrasi
Berdasarkan
beberapa pertimbangan setiap pakar dan ilmuwan administrasi administrasi
melakukan pembagian iolmu administrasi. Oleh karena itu seperti mengenai
definisi dan pengertian administrasi, banyak orang berbeda pendapat tentang
pembagian ilmu administrasi. Asalkan jelas reasening-nya maka pembagian ilmu
administrasi itu sah-sah saja. Beberapa pembagian ilmu administrasi menurut
para ahli :
1.
Y.
Wayong, dalam
bukunya “Fungsi Administrasi Negara” membagi ilmu Administrasi dalam ruang
lingkup, yaitu :
a.
Ilmu
Administrasi Negara
Ilmu Administrasi
Negara adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur
pemerintahan dari suatu Negara dalam usaha mencapai tujuan negara.
b.
Ilmu
Administrasi Niaga
Ilmu Administrasi
Niaga, adalah keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang dan jasa sampai
tibanya barang atau jasa tersebut ditangan konsumen.
2.
Drs.Soekarno.K, dalam bukunya “Dasar-Dasar
Management” menegmukakan penggolongan administrasi dengan memandang dari segi
obyek administrasi, sehingga beliau membagi Administrasi menjadi 3 golongan
besar yaitu :
a.
Administrasi
yang berobyek kenegaraan (Public Administration) dapat dibagi :
1)
Administrasi
Pemerintahan, terdiri dari :
l
Administrasi
sipil, ialah keseluruhan aktifitas yang dilakukan oleh departemen-departemen,
jawatan-jawatan sampai kepada aktifitas-aktifitas camat-camat dan lurah-lurah.
l
Administrasi
Militer (Angkatan Bersenjata) yang terdiri dari Administrasi Angkatan Udara,
Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Kepolisian.
2)
Administrasi
Perusahaan ( Negara ).
Administrasi perusahaan
adalah seluruh aktifitas yang bergerak di bidang perusahan-perusahan yang pada
hakekatnya dapat di golongkan berdasarkan gerak usaha di bidang produksi,
distribusi, transport, perbankan dan asuransi.
b. administrasi
yang berobyek swasta / Niaga (Business
Administratio) dapat dibagi menjadi :
1)
Administrasi
Perusahaan.
Administrasi Perusahaan
adalah aktifitas-aktifitas di bidang produksi, transport, asuransi, perbankan
dan sebagainya. Yang pada hakekatnya sama dengan ruang gerak Administrasi
Perusahaan Negara.
2)
Administrasi
bukan perusahaan / Non Niaga, biasanya cenderung kearah usaha social seperti :
Administrasi Sekolah Swasta, Rumah Sakit,
dan sebagainya.
c. Administrasi yang berobyek Internasional (International
Administration).
Termasuk di dalamnya
seluruh aktifitas yang bergerak di bidang internasional seperti UNESCO, UNICEF,
IMF, ILO, dan sebagainya yang dilakukan PBB, juga Asia Games.
3.
SP. Siagian dalam bukunya “Filsafah Administrasi”
membagi ilmu administrasi dalam dua bagian besar :
a.
Administrasi
Negara :
1)
Management.
2)
administrasi
Kepegawaian.
3)
Administrasi
Keuangan.
4)
Office
Management.
5)
Leadership.
6)
Filsafat
Administrasi, dsb.
b.
Administrasi
Privat ( Administrasi Niaga ) yang meliputi :
1)
Management.
2)
Management
Produksi.
3)
Industrial
Relation.
4)
Business
Education.
5)
Traffic
Management, dsb.
Lebih
lanjut SP. Siagia melihat
perkembangan administrasi yang sangat dinamis dan semakin pentingnya peranan
pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sehingga pemerintah pun
turut berkecimpung dalam kegiatan keniagaan. Hal ini terbukti dengan adanya “Public
Coorporation” yang meskipun dikuasai oleh negara, kegiatan-kegiatannya,
motif bekerja dan struktur organisasinya keseluruhannya bersifat keniagaan.
Sehingga timbul kegiatan yang bersifat “Public Business Administration”, seperti
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
4. The Liang Gie
Beliau
merinci Ilmu Administrasi dari dua sudut yaitu :
a.
Perincian
ilmu administrasi berdasarkan unsur-unsurnya.
Berdasarkan unsur-unsur
administrasi, maka ilmu administrasi itu dibagi atas 8 cabang ilmu pengetahuan
yaitu :
1)
Ilmu
Administrasi.
2)
Ilmu
Management.
3)
Ilmu
Komunikasi.
4)
Ilmu
Administrasi Kepegawaian.
5)
Ilmu
Administrasi Keuangan.
6)
Ilmu
Administrasi Perbankan.
7)
Ilmu
Tata Usaha.
8)
Ilmu
Hubungan Masyarakat.
b.
Perincian
ilmu administrasi menurut lingkungan, suasana dan tujuan.
Berdasarkan linkungan
suasana pelaksanaan dan tujuannya, Ilmu Administrasi di golongkan dalam 3
kelompok yaitu :
1)
Ilmu
Administrasi Negara yang di bagi menjadi:
a.
Administrasi
Kepolisian.
b.
Administrasi
Kemiliteran.
c.
Administrasi
Pengadilan.
d.
Administrasi
Kepenjaraan.
e.
Administrasi
Kepajakan.
f.
Administrasi
Pengajaran Rakyat.
g.
Administrasi
Kesehatan Rakyat.
h.
Administrasi
Rekreasi.
i.
Administrasi
Internasional.
2)
Ilmu
administrasi perusahaan, dalam cabang-cabang pengetahuan khusus diperinci
sebagai berikut :
a.
Administrasi
Penjualan.
b.
Administrasi
Periklanan.
c.
Administrasi
Kepasaran.
d.
Administrasi
Keproduksian.
e.
Administrasi
Perbankan.
f.
Administrasi
Perhotelan.
g.
Administrasi
Pengangkutan.
3)
Ilmu
Administrasi social, diperinci sebagai berikut :
a.
Administrasi
Keagamaan.
b.
Administrasi
Serikat Buruh.
c.
Administrasi
Perkoperasian.
d.
Administrasi
Perhimpunan.
e.
Administrasi
Pekerjaan Sosial.
5.
Prayudi Atmosudirdjo,
membagi Ilmu Administrasi sebagai berikut :
a.
Ilmu
Administrasi Public yang meliputi :
1)
Ilmu
Administrasi (Public) International.
2)
Ilmu
Administrasi (Public) Nasional, ini dibagi :
l
Ilmu
Administrasi negara umum.
l
Ilmu
Administrasi Daerah (Otonom).
l
Ilmu
Administrasi Negara Khusus.
b.
Ilmu
Administrasi Privat, yang meliputi :
1)
Ilmu
Administrasi Niaga (Business Administration).
2)
Ilmu
Administrasi Privat Non Niaga.
Lebih lanjut beliau
membagi Ilmu Administrasi dalam 7 cabang, yaitu :
l
Ilmu
Administrasi Umum atau Ilmu Top Management.
l
Ilmu
Organisasi.
l
Ilmu
Management.
l
Ilmu
Tata Usaha.
l
Ilmu
Sejarah Administrasi.
l
Ilmu
Ensiklopedi Administrasi.
l
Ilmu
Filasafat Administrasi.
6.
Balai
Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada (BPA UGM) membagi Ilmu
Administrasi dalam 9 bagian yaitu :
a.
Pengantar
Ilmu Administrasi (dan Efisiensi Kerja).
b.
Ilmu
Organisasi.
c.
Ilmu
Manajemen.
d.
Ilmu
Komunikasi Administrasi.
e.
Ilmu
Administrasi Kepegawaian.
f.
Ilmu
Administrasi Keuangan.
g.
Ilmu
Administrasi Perbekalan.
h.
Ilmu
Administrasi Tata Usaha.
i.
Ilmu
Hubungan Masyarakat.
B. Perbedaan Pokok Antara
Administrasi Negara dan Administrasi Niaga
Meskipun
telah dikemukakan beraneka ragamnya pembagian administrasi, namun demikian
untuk mempermudah dalam perbandingan, pada dasarnya hanya dua klasifikasi yang
sering dilihat, yaitu Administrasi Negara dan Administrasi Niaga.
Perbedaan-perbedaan
pokok antara keduanya dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.
Fakor
Tujuan
a.
Administrasi
Negara bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat dalam wilayah
negara.
b.
Administrasi
Niaga bertujuan untuk mengusahakan keabdian kelangsungan hidup organisasi yang
dimungkinkan oleh adanya ekumulasi modal.
2.
Faktor
Motif
a.
Administrasi
Negara dalam proses pelaksanaan kegiatannya bermotifkan pemberian service yang
efisien, ekonomis, dan seefektif mungkin kepada setiap warga negara yang harus
dilayani.
b.
Administrasi
Niaga dalam operasi bermotifkan keuntungan yang wajar atas modal yang telah
ditanam.
3.
Sifat
Pelayanan
a.
Administrasi
Negara berkewajiban melayani semua warga negara dengan perlakuan yang sama.
b.
Administrasi
Niaga dalam memberikan pelayanan sering membedakan sifat service yang diberikan
karena motif untuk mencari keuntungan itu.
4.
Wilayah
Yurisdiksi.
a.
Administrasi
Negara mempunyai wilayah kekuasaan yang sama luasnya dengan wilayah kekuasaan
negara.
b.
Administrasi
Niaga tidak mempunyai wilayah kekuasaan tetapi yang ada hanya wilayah
operasional yang luasnya dapat sama atau lebih kecil atau lebih luas dari
wilayah kekuasaan negara.
5.
Kekuasaan
a.
Administrasi
Negara memperoleh kekuasaan dari rakyat melalui lembaga perwakilan.
b.
Administrasi
Niaga mempunyai kekuasaan tergantung pada besarnya modal yang dimiliki serta
kemampuan untuk memanfaatkan hasil-hasil kemajuan di bidang teknologi.
6.
Orientasi
Politik
a.
Administrasi
Negara dan seluruh aparat dan personalianya sebagai abdi dari rakyat
berorientasi politik netral, artinya ia tidak memihak, akan tetapi berdiri di
atas semua golongan, aliran dan lapisan yang berada di dalam masyarakat.
b.
Administrasi
Niaga, menjalankan politik pilihannya secara memihak dan menganut suatu aliran
yang dianggapnya akan membantu usaha-usaha dalam mengadakan pengabdian
kehidupan organisasi.
7.
Cara
Bekerja
a.
Administrasi
Negara lebih lamban dibandingkan dengan Administrasi Niaga, kelambanan ini
adalah akibat dari approach legalitas yang dipergunakan administrasi
negara yang sifatnya lebih menonjol dari administrasi niaga.
b.
Administrasi
Niaga kegiatan-kegiatannya lebih sering didasarkan kepada approach
programmatic dari pada legalitas sebagai akibat dari pada kompetisi ini,
maka sifat inovasi merupakan cara terpenting untuk memenangkan persaingan, baik
yang bersifat domestik (dalam negeri, regional, maupun Internasional).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Administrasi berlangsung untuk
mempersatukan gerak langkah sejumlah manusia. Dengan demikian berarti
langkah-langkah pengendalian yang akan dilaksanakan, harus bersifat terpakai
dalam mewujudkan kesatuan gerak sejumlah manusia dalam melaksanakan tugas-tugas
bersama.
B. SARAN
Dalam
melaksanakan sebuah administrasi kita harus jeli dalam melaksanakan tugas,
karena setiap detil / salah langkah maka akan merugikan kita sendiri dan orang
lain yang terlibat didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr.H. Nawawi Hadari. 1994. Ilmu
administrasi. Balai Askara, pontianak.
Syam Agus, Spd, M.s.i. 2011,
pengantar administrasi niaga. Unm. Makassar.
www.aseptaziek.blogspot.com
www. lovehero.wordpress.com
www.rossilovehenry.wordpress.co
www.scribd.com
www.themegallery.com
0 komentar:
Posting Komentar