Tow Pole'ku

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Blogger templates

Selasa, 10 Januari 2012

Perkembangan dan Pemikiran Ilmu Administrasi


BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
                Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang di bekali dengan dorongan untuk hidup bersama . Manusia di ciptakan sebagai mahluk social, yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Tidak seorang pun manusia yang dapat hidup sendiri dan menyendiri. Manusia di dalam sosialitasnya itu hidup secara berkelompok sebagai suatu masyarakat, yang di dalamnya terdapat pula kelomok-kelompok yang lebih kecil. Kelompok manusia yang bersifat terpadu dan menyatu sebagai satu kesatuan masyarakat yang besar, disebut sebagai bangsa yang secara bersama-sama mendirikan sebuah Negara. Dalam kelompok besar itu berlangsung kebutuhan sebagai bangsa, guna menyelenggarakan pemerintahan . Dalam keadaan sperti itu Negara berfubgsi sebagai suatu wadah atau organisasi.  Sedang pemerintahan yang di selenggarakan berfungsi sebagai pengendali kerjasama, agar tujuan bersama sebagai suatu bangsa dapat di capai secara efektif dan efisien,terutama dalam memenuhi kebutuhan warga Negara sebagai anggotanya.
                Pemerintah suatu Negara dalam abad maju dan modern sekarang dan di masa datang dalam mengendalikan kehidupan bersama, melakukan pula oengelompokan-pengelompokan untuk pembagian tugas.Setiap kelompok mengelola satu atau lebih bidang/aspek kehidupan, sebagai bagian dari tugas pemerintahan kelompok itu antara lain di kenal dengan departemen atau kementrian dan berbagai lembaga non departemen lainya.Badan hasil pengelompokan inipun merupakan organisasi yang memerlukan pengendalian, agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien di bidangnya. Badan-badan pemerintah itu dalam menjalankan seluruh tugasnya sebagai organisasi, tidak mungkin menjalankau seluruh anggota masyarakan (warga negara), terutama jika jumlahnya banyak dan tersebar di wilayah luas. Untuk itu setiap badan pemerintahan itu membentuk lagi badan-badan perwakilannya. Setiap badan perwakilan itu, meskipun merupakan bagian dari badan pemerintahan yang membentuknya, merupakan juga sebuah organisasi, yang kegiatannya pun perlu dikendalikan.
                Kegiatan pengendalian itu disebut administrasi yang karena dipergunakan dilingkungan badan-badan pemerintahan, maka disebut administrasi negara, dan jika pengendalian itu dipergunakan dilingkungan perusahaan maka disebut administrasi niaga.Besar atau kecil badan tersebut sebagai organisasi, tidak mengurangi peranan administrasi sebagai suatu proses dalam mengendalikan kegiatan-kegiatannya.
                Dipihak lain dorongan kebersamaan pada manusia (sosialitas) ternyata telah menghasilkan juga berbagai pengelompokan lain di dalam suatu masyarakat. Berbagai jenis pengelompokan itu pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut :
  1. Kelompok yang dibentuk oleh seseorang atau beberapa orang dengan mengikut sertakan sejumlah orang lain , dengan melakukan kegiatan kerja sama dalam bidang kehidupan tertentu, guna memperoleh keuntungan finansial. Kelompok ini sebagai organisasi profit, disebut juga organisasi  perseorangan (private) , yang dalam mengendalikan kegiatannya memerlukan administrasi khusus sebagai cabang ilmu administrasi. Kelompok ini banyak terdapat dlam masyarakan maju dan modern.
  2. Kelompok yang dibentuk oleh seseorang atau sejumlah orang untuk memenuhi minat, kebutuhan, bakat dan kepentingan masyarakat, tanpa bermaksud memperoleh keuntungan material / finansial. Oleh karena itu kelompok ini sebagaian besar termasuk organisasi nonprofit yang biasa disebut organisasi sosial. Dsalam kehidupan masyarakat maju dan modern jumlah dan bentuknya sangat banyak dan kelompok ini sebagai organisasi yang membutuhkan pengendalian dalam mewujudkan kegiatannya, dengan kata lain organisasi ini memerlukan administrasi.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa administrasi menempati kedudukan penting, jika tidak hendak dikatakan menempati kedudukan sentral dalam kehidupan masyarakat maju dan modern,administrasi menjadi kebutuhan hidup masnusia modern , terutama bagi manusia yang untuk mewujudkan kebersamaannya melalui kerja sama di dalam sebuah oprganisasi, menempati posisi sebagai pengendali. Dalam kondisi seperti itu manusia modern telah berusaha mengembangkan secara ilmiah sebgai ilmu. Usaha-usaha iitu melahirkan ilmu administrasi yang usianya masih sangat muda.
Dalam kenyataannya dari sisi lain manusia yang hidup dalam masyarakat maju dan modern. Telah berhasil pula menciptakan berbagai metode dan peralatan kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuannya. Usaha mengembangkan metode atau cara bekerja dan peralatan itu, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terlihat semakin pesat dari tahun ke tahun.
Besamaan dengan berjalannya waktu, sejarah kehidupan manusia memberikan pengalaman dan pengajaran bahwa metode dan alat yang kualitasnya tinggi akan banyak manfaatnya jika digunakan oleh orang-orang yang keliru. Dengan demikian berarti manusia merupakan faktor penting dan bahkan ditempatkan sebagai faktor sentra, dalam mempergunakan metode dan alat untuk mencapai tujuannya. Baik yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan secara bersama-sama dengan orang lain di dlam dan diluar organisasi. Hal lain yang sangat berpengaruh dengan tingkat produktivitas seseorang adalah  cara mengendalikan manusia menggunakan metode , alat dan dana dalam rangka mencapai tujuan bersama, yang disebut administrasi dan cabang-cabangnya. Pada gilirannya administrasi sebagai proses pengendalian kerja sama sejumlah manusia, akan menyentuh juga pada kualitas cara manusia mempergunakan metode dan alat, baik secara perorangan maupun bersama-sama.
Denga kenyataan seperti diuraikan diatas berarti ilmu administrasi harus dikuasai oleh setiap orang yang menempati posisi dan karena nya berwenang serta tanggungjawab melaksanakan kegiatan pengendalian sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama. Dilingkungan masyarakat maju dan modern, orang-orang tersebut sebagian besar bukan orang yang secara khusus mempersiapkan diri di bidang administrasi . Orang-orang tersebut mungkin saja terdiri dari ahli ekonomi, ahli hukum, ahli politik, ahli kesehatan dan lain-lain yang karena posisinya harus menjalankan tugas sebagai administrator. Posisi itu mengharuskannya mendalami ilmu administrasi , karena keahlian atau profesionalitas di bidangnya sendiri, tanpa kemampuan mengendalikan sejumlah orang untuk bekerja sama satu dengan yang lain di bidang keahliannya masing-masing. Dengan demikian jelas bahwa administrasi marupakan kebutuhan bagi manusia yang hidup di dlam masyarakat modern baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Pentingnya ilmu administrasi tidak saja bagi organisasi besar tetapi juga yang kecil, namun peranannya sangat sentral dalam kehidupan suatu masyarakat, bahkan juga bagi kehidupan manusia.   

BAB  II
PERKEMBANGAN DAN PEMIKIRAN ILMU ADMINISTRASI

A.     Administrasi
Administrasi pasti semua orang sudah pernah mendengar kata itu, dan ketika kita bertanya pada masyarakat awam apa yang anda ketahui tentang administrasi ? tentu mereka menjawab “Pembayaran” itulah pengertian administrasi yang selama ini dipahami oleh sebagaian besar masyarakat Indonesia. Kita tidak bisa menyalahkan persepsi dari masyarakat yang seperti itui karena kenyataan yang mereka alami memang seperti itu. Ketika mereka dihadapkan dengan urusan administrasi pasti mereka dimintai pembayaran jadi wajar saja jika paradigm mereka seperti itu.
                Berbeda ketika kita tanyakan soal administrasi kepada masyarakat ekonomiyang intinya administrasi adalah berusaha mencapai maksimun (memilih yang terbaik dari yang dapat diperolehnya). Menurut Simon manusia administrasi seharusnya mengutamakan kepuasan, manusia administrasi harus mementingkan kepuasan dan bukan hanya hasil maksimal. Manusia administrasi mampu menentukan pilihannya tanpa memeriksa semua alternative.
                Istilah administrasi secara etimologis berasal dari bahasa latin Administration yang dapat berarti pemberian bantuan, pemeliharaan, pelaksanaan, pimpinan dan pemerintahan, pengelolaan .  Di Italia Istilah ini berkembang menjadi administrazione , menjadi Administration  di Perancis, inggris dan jerman.
                Administrasi juga berasal dari kata Belanda Administratie yang diartikan sebagai istilah tata usaha, yaitus egala kegiatan yang meliputi tulis menulis, mengetik, koresponden, kearsipan dan sebagainya (office work) . Dalam bahasa Yunani terdiri atas Ad dan ministrare yang berarti mengabdi atau melayani atau berusaha untuk memenuhi harapan setiap orang.
               


Menurut Prof. Prajudi Atmosudirjo. Administrasi dibedakan menjadi dua pengertian yakni
  1. Administrasi dalam pengertian sempit, berarti tata usaha (administratie) atau Office work.
  2. Administrasi dalam pengertian luas dapat ditinjau dari sudut yaitu dari sudut proses, dari sudut fungsi atau tugas dan dari sudut kepranataan
Sebagai proses , administrasi merupakan keseluruhan proses yang dimulai dari proses pemikiran, perencanaan, pengaturan, penggerakan, pengawasan atau pengendalian sampai dengan proses pencapaian tujuan. Dari sudut fungsi administrasi berarti keseluruhan aktivitas yang mau tidak mau harus dilaksanakan secara sadar oleh pihak yang berkedudukan sebagai administrator. Dan dari sudut kepranataan aktivitas yang dilaksanakan didalam suatu lembaga.
                Pada awal tumbuh dan berkembangnya perhatian terhadap makna dan peranan kerja sama manusia dalam usaha mewujudkan tujuan bersama yang disebut administrasi, masih sering dipersoalkan apakah kedudukannya merupakan ilmu atau seni. Keraguan itu memang patut terjadi , pada masa itu belum dilakukan usaha untuk mempelajari secara secara mendalam dan kehadirannya lebih banyak diwujudkan
                Sejalan dengan perkembangan zaman administrasi berkembang sebagai disiplin ilmu yang berusaha mengembangkan dan mengungkapkan materinya secara berkualitas , agar berdaya dan berhasil guna dalam memberikan tuntutan praktis, bage pengendalian kerja sama sejumlah manusia didalam suatu organisasi. Dalam kenyataannya bahwa ilmu administrasi merupakan deskripsi data pengalaman manusia dalam mengendalikan kerja sama yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sebagai obyektivitas, karena telah teruji keberhasilan penggunaannya di dalam praktik. Sutrisno Hadi di dalam bukunya “ Metodologi Research jilid 1” mengatakan bahwa “ilmu pengetahuan sebenarnya tidak lain adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang teratur.
                Berdasarkan uraian-uraian diatas ilmu administrasi telah memenuhi syarat-syarat sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri . Syarat-syarat  tersebut adalah :
1.    Ilmu harus mempunyai Obyek.
Obyek ilmu adlah sesuatu yang dibahas atau dipelajari dan dideskripsikan secara lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Obyek ilmu dapat diberdakan menjadi :
  1. Obyek material
Sesuatu yang bersifat nyata yang diselidiki dan dideskripsikan oleh ilmu. Ilmu administrasi obyek materialnya adalah manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia.
  1. Obyek formal
Yaitu aspek khusus pada obyek material yang diselidiki dan dideskripsikan oleh suatu ilmu. Obyek formal tidak sama antara ilmu yang satu dengan obyek ilmu yang lain, sehingga menjadi faktor utama yang membedakannya sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Administrasi obyek formalnya adalah rangkaian kegiatan manusia atau proses pengendalian kerja sama manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.    Ilmu harus mempunyai metode
Ilmu harus obyektif yang berarti harus mampu mengungkapkan obyeknya sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kesesuaian antara materi yang diungkapkan ilmu dengan obyeknyadisebut obyektivitas. Untuk itu diperlukan metode sebagai prosedur kerja dalam mengungkapkan keadaan obyeknya . Metode itu harus memberikan jaminan yang tinggi untuk menghasilkan data / informasi dan penjelasannya sebagai kebenaran yang bernilai ilmiah. Prosedur dan cara kerja itu disebut metode keilmuan, yang mampu menghasilkan pengetahuan yang sesuai dengan kenyataan yang terdapat pada obyeknya.Dan harus diperoleh bukti-bukti dari pengetahuan yang diungkapkan mengenai obyeknya.metode keilmuan harus merupakan cara kerja yang terarah, teratur, tertib, dan benar.


B.     Definisi Administrasi
Terkait dengan definisi administrasi, setiap orang tentu mampu memberikan definisi atau pengertian mengenai Administrasi, namun tentunya para pakar;ah yang diaggap lebih bisa dan dapat dipedomani dalam memahami administrasi secara lebih luas, namun pendapat dari berbagai pakar tentunya berbeda antara pakar yang satu dengan pakar yang lainnya Karena itu dalam ilmu administrasi banyak sekali pengertian dan definisinya, secara konteks pengertiannya memang berbeda tapi secara umum maknanya sama. Secara umum pengertian administrasi dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu :
1.       Istilah administrasi yang dipergunakan dalam pengertian proses atau kegiatan
2.       Istilah administrasi yang dipergunakan dalam pengertian tata usaha
3.       Istilah administrasi yang dipergunakan dalam pengertian administrasi Negara
Beberapa pendapat atau persepsi tentang administrasi sebagai proses atau kegiatan, diantaranya :
1.       The Liang Gie
Administrasi adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu
2.       Soetarto dan R.P Soewarno
Administrasi adalah suatu proses penyelenggaraan dan pengurusan segenap tindakan / kegiatan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok  manusia untuk mencapai tujuan
3.       Sondang P.Siagian
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang lebih ditentukan sebelumnya.
4.       Leonard D White
Administrasi adalah proses yang umumnya dijumpai di semua kegiatan kelompok, baik public (Negara,pemerintah) maupun privat (swasta , perusahaan), sipil atau militer, dalam ukuran besar atau kecil.



5.       Ordway Tead
Administrasi adalah meliputi kegiatan-kegiatan individu-individu (eksekutif) dalam suatu organisasi yang bertugas mengatur , memajukan dan menyediakan fasilitas usaha kerja sama sekelompok  individu-individu untuk merealisasikan tujuan yang ditujukan
6.       LAN RI
Administrasi adalah kergiatan kerjasama dan upaya (organisasi dan manajemen) yang bersifat sistematis, rasional dan manusiawi yang dilakukan sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
7.       menurut Musanef (1996:1)
 dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia menyebutkan bahwa administrasi adalah kegiatan sekelompok manusia melalui tahapantahapan yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan Dalam implementasinya, administasi berkembang dan mempunyai tugas-tugas yang biasa disebut sebagai fungsi administrasi

                            Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi itu memiliki unsure-unsur yaitu :
1.       Sekelompok orang , maksudnya bahwa kegiatan admnistrasi hanya bisa berjalan apabila dilakukan oleh lebih dari satu orang
2.      Kerja sama, maksudnya bahwa kegiatan administrasi hanya bisa terjadi apabila ada hubungan kerjasama dari pihak-pihak yang menjalankan proses administrasi
3.      Tujuan, maksudnya bahwa dalam kegiatan administrasi pasti ada tujuan yang akan dicapai yang telah ditetapkan sebelumnya dan itu merupakan tujuan bersama dari sekelompok orang yang nantinya akan melakukan hubungan kerjasama.

Administrasi sebagai sebuah ilmu tergolong sebagai ilmu terapan / Applaid. Dan untuk mengungkapkan sifat Applaid akan ditelusuri beberapa pengertian yang pernah dikemukakan oleh para teoretisi. Sehubungan dengan itu Sondang P. Siagian dalam bukunya “Administrasi Pembangunan (1974)” mengatakan bahwa administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, selanjutnya didalam buku petunjuk Administrasi Fakultas ekonomi Universitas Gadjah Mada tahun 1970 disimpulkan beberapa pengertian sebagai berikut :
Ø  Administrasi adalah suatu aktivitas atau proses yang terutama bersangkutan dengan cara untuk menyelenggarakan tujuan yang telah ditentukan.
Ø  Administrasi adalah proses yang lazim terdapat dalam segenap usaha bersama, baik usaha pemerintah atau swasta, sipil atau militer baik besar maupun kecil.
Ø  Administrasi adalah pengorganisasian dan bimbingan orang-orang agar dapat melaksanakan suatu tujuan khusus.

Dari pengertian diatas ditariklah kesimpulan bahawa administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
                J Wayong dalam bukunya Fungsi Administrasi Negara terbitan tahun 1961 mengemukakan bahwa administrasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha pemerintah agar tujuan tercapai.
                Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan sifat applied dari ilmu administrasi sebagai berikut :
  1. Administrasi merupakan kegiatan manusia dan berlangsung berupa proses pengendalian interaksi antara dua orang atau lebih dalam bentuk kerja sama. Interaksi yang disebut kerjasama itu adalah gejala sosial yang bilamana dikendalikan dengan menggunakan administrasi, akan berlangsung efektif dan efisien
  2. Administrasi merupakan proses pengendalian yang sadar tujuan dengan demikian berarti langkah-langkah yang dirumuskan ilmu administrasi harus bersifat terpakai lagi perwujudan kegiatan yang berkualitas , sehingga menjadi kegiatan yang tinggi produktivitasnya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
  3. Administrasi berlangsung untuk mempersatukan gerak langkah sejumlah manusia. Dengan demikian berarti langkah-langkah pengendalian yang akan dilaksanakan, harus bersifat terpakai dalam mewujudkan kesatuan gerak sejumlah manusia dalam melaksanakan tugas-tugas bersama.
  4. Administrasi merupakan ilmu yang terpakai dalam merangkai suatu harapan didalam perencanaan dengan usaha berupa realisasi kegiatan sesuai perencanaan dan dengantujuan yang hendak dicapai. Dan mampu menghindari penyimpangan-penyimpangan sebelum terjadi agar tidak terjadi kerugian dalam organisasi.

C.     Perkembangan Pemikiran dan penerapan administrasi
Dalam memahami sejarah perkembangan dan pertumbuhan administrasi kita harus melihat bahwa administrasi merupakan suatu ilmu dan suatu seni. berbagai suatu seni administrasi merupakan kegiatan manusia mendayagunakan sumber daya secara efektif  dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam poengertian bahwa administrasi sebagai kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan , maka administrasi dalam praktek sebagai sebuah seni telah ada bersamaan dengan timbulnya peradaban manusia yang sudah mengenal hubungan kerjasama dalam, setiap unit kerja yang mereka lakukan.
Jatnodiprojo (1988) melakukan periodisasi perkembangan dan pertumbuhan administrasi menjadi 3 fase yaitu :
  1. Fase Prasejarah
Fase ini berakhir pada tahun 1 tarikh masehi, dalam fase ini kita bisa melihat bukti dari administrasi sebagai suatu seni ketika keta melihat adanya suatu hubungan kerasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam menentukan tujuan. Bukti konkritdari administrasi dalam fase ini adalah adanya bangunan Piramid Cheops yang dioperkirakan dibuat pada tahun 3000 sebelum masehi, Peramid tesebut merupakan sebuah proyek yang luar biasa besarnya yang tidak mungkin dikerjakan oleh satu orang saja tapi melibatkan ratusan ribu tenaga kerja, dan tentunya memerlukan proses perencanaan , pengorganisasian, dan penggerakan serta kordinasi kepemimpinan.Administrasi juga nanpak pada masa peradaban Mesopotamia, Babilonia, Tiongkok kuno, Romawi dan Yunani kuno yang dibuktikan pada berbagai sistem seperti sistem pemerintahan, hukum, kepegawaian dan perdagangan. melalui analisis sejarah dapat dilacak dan diketahui bahwa pada kira-kira tahun 1300 SM, bangsa Mesir telah mengenal Administrasi.
masyarakat Mesopotamia telah menggunakan sejenis logam sebagai alat tukar menukar yang sahyang pada gilirannya sangat memperlancarkan jalannya kegiatan dan administrasi perdagangan. Di Mesir Aspek yang berkembang pesat ialah di bidang pemerintah militer, perpajakan, perhubungan, pertanian dan irigasi. Salah satu sumbangan besar peradaban Yunani kuno pada dunia adalah pengembangan konsep tentang demokrasi.
Ciri khas sistem administrasi Yunani kuno adalah bahwa setiap orang yang memnuhi persyaratan sebagai ‘rakyat’ paling sedikit sekali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri yang mengabdi kepada negara tanpa bayaran
 Max Webber, seorang sosiolog berkebangsaan Jerman yang terkemuka pada zamannya, meyakini Mesir sebagai satu-satunya Negara yang paling tua yang memiliki administrasi birokratik. Demikian juga di Tiongkok kuno, dapat diketahui tentang konstitusi Chow yang dipengaruhi oleh ajaran Confucius dalam “Administrasi Pemerintahan”. Dari Yunani (430 SM) dengan susunan kepengurusan Negara yang demokratis

  1. Fase Sejarah
Fase ini berakhir pada tahun 1886, Pada fase ini peradaban manusia sudah semakin maju sudah mulai muncul pemikiran-pemikiran administrasi sebagai sebuah ilmu utamanya di Eropa. Hal ini dibuktikan dengan adanya terobosan dari kaum Kameralisme di jerman dan austraalia, kaum merkantilisme di inggris dan kaum fisiokrat di Perancis.
Kaum Kameralisme , yang mengembangkan ilmu Administrasi Negara, misalnya system pembukuan dalam hal Administrasi Keuangan Negara, Merkanitilis (sentralisasi ekonomi dan politik) dan kaum Fisiokrat yang berpengaruh selama kurun waktu 1550-1700-an.
Awal Pemikiran administrasi awalnya dikuasai oleh nilai-nilai budaya yang anti bisnis, anti prestasi,
Sumbangan yang besar terhadap perkembangan administrasi pada fase ini adalah Timbulnya Revolusi Industri I ditandai oleh berbagai temuan, salah satunya adalah mesin uap yang ditemukan oleh James Watt.dalam revolusi industri manusia sudah mulai mencari inovasi-inovasi baru seperti dalam bidang teknologi agar mampu melakukan produksi secara efisien.

  1. Fase Modern
Fase ini mulai tahun 1886 sampai sekarang, Dua perkembangan penting di bidang administrasi yaitu:
1.       berakhirnya “status” administrasi sebagai seni semata mata.
2.        tibanya era modern bagi administrasi yang disamping sebagai seni mulai berkembang sebagai  salah satu cabang ilmu pengetahuan.
Fase ini diawali dengan lahirnya gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor pada tahun 1886. Taylor adalah seorang sarjana teknik dan bekerja di di pabrik baja di Amerika serikat. Taylor melihat bahwa dalam melakukan pekerjaanya pekerja terlalu membuang banyak waktu dan tenaga, tidak efisien dan tidak produktif,  dengan melakukan gerakan mondar-mandir yang berulang-ulang. Melihat fenomena itu taylor kemudian mengadakan studi ilmiah tentang cara meningkatkan efisiensi kerja dari pekerja. Hasil studi tersebut ia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul “The Principles of scientific management”
Dalam waktu yang hampir bersamaan di Perancis timbul pula perkembangan keilmuan administrasi. Henry fayol seorang insinyur yang bekerja pula pada perusahaan pertambangan baja yang sedang terancam kehancuran. Fayol melihat bahwa masalahnya terletakpadaketidakmampuan pemimpin perusahaan dalam mendayagunakan sumber-sumber yang terbatas. Ia kemudian menyajikan saran-saran pemecahannya , dan perusahaan pertambangan tersebut berhasil kembali memperoleh titik kemajuannya.  Dalam hal ini menunjukkan bahwa dalam sebuah pekerjaan pengetahuan teknik saja tidak cukup tapi harus diimbangi dengan penguasaan dibidang organisasi dan manajemen yang melandasi  ilmu administrasi. Dari kasus ini kita bisa melihat betapa pentingnya ilmu administrasi bagi masyarakat maju dan modern yang selalu melakukan kegiatan keorganisasian atau kerja sama.


sejak lahirnya tahun 1886 sampai sekarang ilmu administrasi telah menjalani empat masa,yaitu :

1. Masa pertama disebut survival period (1886-1930).
                Tahun 1886 sering disebut sebagai “tahun” lahirnya ilmu administrasi, karena pada tahun itulah gerakan manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat yang dijuluki bapak ilmu manajemen, dan kemudian diikuti oleh Henry Fayol di Prancis yang dijuluki pula bapak ilmu Administrasi. Dalam masa ini para sarjana mulai memperjuangkan supaya pengetahuan administrasi sebagai ilmu yang mandiri atau sebagai salah satu tertib-ilmu (disiplin). Demikian juga dalam masa inilah para ahli dan sarjana mengkhususkan dirinya dalam bidang administrasi dan manajemen.

2. Masa kedua disebut consolidation and completion period (1930-1945).
                Dalam masa ini asas-asas, rumus-rumus dan kaidah-kaidah (norma) ilmu administrasi lebih disempurnakan. Dan dalam masa ini juga mutu (quality) dan jumlah (quantity) para sarjana administrasi turut dikembangkan serta gelar-gelar kesarjanaan dalam ilmu administrasi Negara dan niaga banyak diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi.

3. Masa ketiga disebut human relations period (1945-1959).
Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai memperhatikan segi manusiawi dan menyelidiki segala hubungan dari semua orang dalam kegiatan kerjasama, baik hubungan yang bersifat resmi (dinas,formal) maupun yang tidak resmi (informal). Pada masa ini pula ditulis pula hampir semua buku mengenai hubungan antar manusia dalam kegaiatan kerjasama mereka.

4. Masa keempat disebut behavioral period (1959-sekarang).
 Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai mengadakan perhatian serta peningkatan terhadap penyelidikan mengenai tindakan-tindakan dan perilaku orang-orang dalam kehidupan berorganisasi dan dalam bidang pekerjaannyan system maupun pendekatan kontingensi (contingency approach).

Menurut The Liang Gie (1980), administrasi sebagai suatu ilmu juga harus memenuhi beberapa persyaratan.
Pertama, administrasi bersifat empiris sebab eksistensi, perkembangan dan penerapannya didasarkan  atas pengamatan, percobaan dan penelitian empiris sehingga menimbulkan sebagai pendekatan seperti pendekatan proses, perilaku, sistem dan kontingensi . Kedua, Administrasi bersifat sistematis, sebab keseluruhan tindakan dan aktivitas serta proses administrasi merupakan rangkaian kegiatan dan tindakan yang dilaksanakan secara bertahap.
Ketiga Administrasi bersift objektif karena analisis dan telahaannya bebas dari prasangka dan keinginan pribadi penganalilsis atau penelah
KeEmpat  Administrasi bersifat analitis sebab memperlihatkan spesifikasi atau spesialisasi atas berbagai bidang atau objek telaahan dalam memahami berbagai sifat, fungsi dan aktifitas kerja sama (Organisasi) menurut bidang masing-masing.
 Kelima Administrasi juga dapat dibuktikan kebenerannya karena seluruh proses kegiatan  dan dinamika kerjasama Administrasi ditujukan  kearah tercapainya efesiensi dan efektifitas  yang dapat diuji berdasarkan keluaran seperti biaya, tenaga, waktu yang diperlukan.`


D.    Pembagian Ilmu Administrasi
                      Berdasarkan beberapa pertimbangan setiap pakar dan ilmuwan administrasi administrasi melakukan pembagian iolmu administrasi. Oleh karena itu seperti mengenai definisi dan pengertian administrasi, banyak orang berbeda pendapat tentang pembagian ilmu administrasi. Asalkan jelas reasening-nya maka pembagian ilmu administrasi itu sah-sah saja. Beberapa pembagian ilmu administrasi menurut para ahli :
1.    Y. Wayong, dalam bukunya “Fungsi Administrasi Negara” membagi ilmu Administrasi dalam ruang lingkup, yaitu :
a.     Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintahan dari suatu Negara dalam usaha mencapai tujuan negara.


b.     Ilmu Administrasi Niaga
Ilmu Administrasi Niaga, adalah keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang dan jasa sampai tibanya barang atau jasa tersebut ditangan konsumen.
2.    Drs.Soekarno.K, dalam bukunya “Dasar-Dasar Management” menegmukakan penggolongan administrasi dengan memandang dari segi obyek administrasi, sehingga beliau membagi Administrasi menjadi 3 golongan besar yaitu :
a.     Administrasi yang berobyek kenegaraan (Public Administration) dapat dibagi :
1)      Administrasi Pemerintahan, terdiri dari :
l   Administrasi sipil, ialah keseluruhan aktifitas yang dilakukan oleh departemen-departemen, jawatan-jawatan sampai kepada aktifitas-aktifitas camat-camat dan lurah-lurah.
l   Administrasi Militer (Angkatan Bersenjata) yang terdiri dari Administrasi Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Kepolisian.
2)      Administrasi Perusahaan ( Negara ).
Administrasi perusahaan adalah seluruh aktifitas yang bergerak di bidang perusahan-perusahan yang pada hakekatnya dapat di golongkan berdasarkan gerak usaha di bidang produksi, distribusi, transport, perbankan dan asuransi.



b.   administrasi yang berobyek swasta / Niaga  (Business Administratio) dapat dibagi menjadi :
1)      Administrasi Perusahaan.
Administrasi Perusahaan adalah aktifitas-aktifitas di bidang produksi, transport, asuransi, perbankan dan sebagainya. Yang pada hakekatnya sama dengan ruang gerak Administrasi Perusahaan Negara.
2)      Administrasi bukan perusahaan / Non Niaga, biasanya cenderung kearah usaha social seperti : Administrasi Sekolah Swasta, Rumah Sakit,  dan sebagainya.
c.   Administrasi yang berobyek Internasional (International Administration).
Termasuk di dalamnya seluruh aktifitas yang bergerak di bidang internasional seperti UNESCO, UNICEF, IMF, ILO, dan sebagainya yang dilakukan PBB, juga Asia Games.
3.     SP. Siagian dalam bukunya “Filsafah Administrasi” membagi ilmu administrasi dalam dua bagian besar :
a.     Administrasi Negara :
1)   Management.
2)   administrasi Kepegawaian.
3)   Administrasi Keuangan.
4)   Office Management.
5)   Leadership.
6)   Filsafat Administrasi, dsb.
b.     Administrasi Privat ( Administrasi Niaga ) yang meliputi :
1)   Management.
2)   Management Produksi.
3)   Industrial Relation.
4)   Business Education.
5)   Traffic Management, dsb.
Lebih lanjut  SP. Siagia melihat perkembangan administrasi yang sangat dinamis dan semakin pentingnya peranan pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sehingga pemerintah pun turut berkecimpung dalam kegiatan keniagaan. Hal ini terbukti dengan adanya “Public Coorporation” yang meskipun dikuasai oleh negara, kegiatan-kegiatannya, motif bekerja dan struktur organisasinya keseluruhannya bersifat keniagaan. Sehingga timbul kegiatan yang bersifat “Public  Business Administration”, seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


 






4.   The Liang Gie
Beliau merinci Ilmu Administrasi dari dua sudut yaitu :
a.     Perincian ilmu administrasi berdasarkan unsur-unsurnya.
Berdasarkan unsur-unsur administrasi, maka ilmu administrasi itu dibagi atas 8 cabang ilmu pengetahuan yaitu :
1)   Ilmu Administrasi.
2)   Ilmu Management.
3)   Ilmu Komunikasi.
4)   Ilmu Administrasi Kepegawaian.
5)   Ilmu Administrasi Keuangan.
6)   Ilmu Administrasi Perbankan.
7)   Ilmu Tata Usaha.
8)   Ilmu Hubungan Masyarakat.
b.     Perincian ilmu administrasi menurut lingkungan, suasana dan tujuan.
Berdasarkan linkungan suasana pelaksanaan dan tujuannya, Ilmu Administrasi di golongkan dalam 3 kelompok yaitu :
1)      Ilmu Administrasi Negara yang di bagi menjadi:
a.     Administrasi Kepolisian.
b.     Administrasi Kemiliteran.
c.     Administrasi Pengadilan.
d.     Administrasi Kepenjaraan.
e.     Administrasi Kepajakan.
f.      Administrasi Pengajaran Rakyat.
g.     Administrasi Kesehatan Rakyat.
h.     Administrasi Rekreasi.
i.       Administrasi Internasional.
2)      Ilmu administrasi perusahaan, dalam cabang-cabang pengetahuan khusus diperinci sebagai berikut :
a.     Administrasi Penjualan.
b.     Administrasi Periklanan.
c.     Administrasi Kepasaran.
d.     Administrasi Keproduksian.
e.     Administrasi Perbankan.
f.      Administrasi Perhotelan.
g.     Administrasi Pengangkutan.
3)      Ilmu Administrasi social, diperinci sebagai berikut :
a.     Administrasi Keagamaan.
b.     Administrasi Serikat Buruh.
c.     Administrasi Perkoperasian.
d.     Administrasi Perhimpunan.
e.     Administrasi Pekerjaan Sosial.
5.     Prayudi Atmosudirdjo,  membagi Ilmu Administrasi sebagai berikut :
a.     Ilmu Administrasi Public yang meliputi :
1)      Ilmu Administrasi (Public) International.
2)      Ilmu Administrasi (Public) Nasional, ini dibagi :
l   Ilmu Administrasi negara umum.
l   Ilmu Administrasi Daerah (Otonom).
l   Ilmu Administrasi Negara Khusus.
b.     Ilmu Administrasi Privat, yang meliputi :
1)      Ilmu Administrasi Niaga (Business Administration).
2)      Ilmu Administrasi Privat Non Niaga.
Lebih lanjut beliau membagi Ilmu Administrasi dalam 7 cabang, yaitu :
l   Ilmu Administrasi Umum atau Ilmu Top Management.
l   Ilmu Organisasi.
l   Ilmu Management.
l   Ilmu Tata Usaha.
l   Ilmu Sejarah Administrasi.
l   Ilmu Ensiklopedi Administrasi.
l   Ilmu Filasafat Administrasi.
6.    Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada (BPA UGM) membagi Ilmu Administrasi dalam 9 bagian yaitu :
a.    Pengantar Ilmu Administrasi (dan Efisiensi Kerja).
b.    Ilmu Organisasi.
c.    Ilmu Manajemen.
d.    Ilmu Komunikasi Administrasi.
e.    Ilmu Administrasi Kepegawaian.
f.     Ilmu Administrasi Keuangan.
g.    Ilmu Administrasi Perbekalan.
h.    Ilmu Administrasi Tata Usaha.
i.      Ilmu Hubungan Masyarakat.

B. Perbedaan Pokok Antara Administrasi Negara dan Administrasi Niaga                                                    
Meskipun telah dikemukakan beraneka ragamnya pembagian administrasi, namun demikian untuk mempermudah dalam perbandingan, pada dasarnya hanya dua klasifikasi yang sering dilihat, yaitu Administrasi Negara dan Administrasi Niaga.
Perbedaan-perbedaan pokok antara keduanya dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.    Fakor Tujuan
a.     Administrasi Negara bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat dalam wilayah negara.
b.     Administrasi Niaga bertujuan untuk mengusahakan keabdian kelangsungan hidup organisasi yang dimungkinkan oleh adanya ekumulasi modal.
2.    Faktor Motif
a.     Administrasi Negara dalam proses pelaksanaan kegiatannya bermotifkan pemberian service yang efisien, ekonomis, dan seefektif mungkin kepada setiap warga negara yang harus dilayani.
b.     Administrasi Niaga dalam operasi bermotifkan keuntungan yang wajar atas modal yang telah ditanam.

3.    Sifat Pelayanan
a.     Administrasi Negara berkewajiban melayani semua warga negara dengan perlakuan yang sama.
b.     Administrasi Niaga dalam memberikan pelayanan sering membedakan sifat service yang diberikan karena motif untuk mencari keuntungan itu.

4.    Wilayah Yurisdiksi.
a.     Administrasi Negara mempunyai wilayah kekuasaan yang sama luasnya dengan wilayah kekuasaan negara.
b.     Administrasi Niaga tidak mempunyai wilayah kekuasaan tetapi yang ada hanya wilayah operasional yang luasnya dapat sama atau lebih kecil atau lebih luas dari wilayah kekuasaan negara.
5.    Kekuasaan
a.     Administrasi Negara memperoleh kekuasaan dari rakyat melalui lembaga perwakilan.
b.     Administrasi Niaga mempunyai kekuasaan tergantung pada besarnya modal yang dimiliki serta kemampuan untuk memanfaatkan hasil-hasil kemajuan di bidang teknologi.

6.    Orientasi Politik
a.     Administrasi Negara dan seluruh aparat dan personalianya sebagai abdi dari rakyat berorientasi politik netral, artinya ia tidak memihak, akan tetapi berdiri di atas semua golongan, aliran dan lapisan yang berada di dalam masyarakat.
b.     Administrasi Niaga, menjalankan politik pilihannya secara memihak dan menganut suatu aliran yang dianggapnya akan membantu usaha-usaha dalam mengadakan pengabdian kehidupan organisasi.

7.    Cara Bekerja
a.     Administrasi Negara lebih lamban dibandingkan dengan Administrasi Niaga, kelambanan ini adalah akibat dari approach legalitas yang dipergunakan administrasi negara yang sifatnya lebih menonjol dari administrasi niaga.
b.     Administrasi Niaga kegiatan-kegiatannya lebih sering didasarkan kepada approach programmatic dari pada legalitas sebagai akibat dari pada kompetisi ini, maka sifat inovasi merupakan cara terpenting untuk memenangkan persaingan, baik yang bersifat domestik (dalam negeri, regional, maupun Internasional).


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.  KESIMPULAN
              Administrasi berlangsung untuk mempersatukan gerak langkah sejumlah manusia. Dengan demikian berarti langkah-langkah pengendalian yang akan dilaksanakan, harus bersifat terpakai dalam mewujudkan kesatuan gerak sejumlah manusia dalam melaksanakan tugas-tugas bersama.


B.  SARAN
Dalam melaksanakan sebuah administrasi kita harus jeli dalam melaksanakan tugas, karena setiap detil / salah langkah maka akan merugikan kita sendiri dan orang lain yang terlibat didalamnya.


DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr.H. Nawawi Hadari. 1994. Ilmu administrasi. Balai Askara, pontianak.
Syam Agus, Spd, M.s.i. 2011, pengantar administrasi niaga. Unm. Makassar.
www.aseptaziek.blogspot.com
www. lovehero.wordpress.com
www.rossilovehenry.wordpress.co
www.scribd.com
www.themegallery.com





0 komentar:

Posting Komentar